Struktur Simetris by Atarashii Natsukashi

“Struktur Simetris” merupakan rilisan terbaru dari Atarashii Natsukashi. Pada rilisan ini, terdapat dua komposisi yang berdurasi dibawah 2 menit namun menyimpan banyak kompleksitas dan kejutan dalam penulisannya. Seolah ingin meringkas elemen – elemen dari Progressive Rock 70an menjadi komposisi yang berdurasi pendek, kedua komposisi ini menyajikan banyak perubahan tempo, dinamika, dan pergantian instrumentasi dalam waktu singkat. Nostalgia akan Gentle Giant, King Crimson, dan Rush terbungkus dengan balutan struktur yang singkat, padat, dan penuh warna, terinspirasi oleh karya – karya Anton Webern (1883 – 1945).

Sesuai dengan judulnya, kedua komposisi ini memiliki alur besar yang simetris, dalam artian paruh kedua dari komposisi ini merupakan “cerminan” dari paruh pertamanya. Instrumentasi dan gaya penulisan elemen – elemen pada paruh pertama komposisi akan diulang dengan urutan terbalik pada paruh kedua komposisi. Terkadang bagian pada paruh kedua komposisi juga menyajikan progresi akord atau melodi yang merupakan kebalikan dari progresi dan melodi pada paruh pertama.

Sub-judul yang menyertai komposisi ini merupakan dua tempat yang menjadi inspirasi kedua komposisi ini. “Struktur Simetris I” memiliki sub-judul “Candi Tugu”, sebuah bangunan replika Candi Gedongsongo yang dibangun oleh PT Tanah Mas pada tahun 1985 di pinggir jalur Pantura daerah Semarang Barat, sementara “Struktur Simetris II” memiliki sub-judul “Arteri Yos Sudarso”, sebuah nama yang kerap digunakan untuk menyebut jalur Pantura yang ada di bagian utara Semarang. Kedua tempat ini menyimpan nilai sentimental tersendiri bagi kami, sehingga Atarashii Natsukashi mendedikasikan kedua komposisi ini kepada dua tempat tersebut.


Sekilas Tentang Atarashii Natsukashi:

Sesudah merilis EP Self Titled pada tahun 2022 silam, Atarashii Natsukashi mengalami beberapa kesulitan internal. Rahmat Pribadi baru saja lulus pada akhir tahun 2022 dan harus pindah ke Ibukota karena untuk mulai bekerja di sebuah perusahaan swasta. Perginya Rahmat berarti hilangnya sosok yang menjadi penengah diantara David dan Jonathan. Walaupun Atarashii Natsukashi dimulai sebagai proyek solo David, Jonathan tidak pernah segan untuk membawa ide – idenya sendiri yang terkadang bertolak belakang dari pakem bermusik David. David selama ini percaya pada improvisasi dan spontanitas dalam pembuatan karya, sementara Jonathan adalah penggembar berat dari Webern dan Schoenberg yang menjunjung tinggi simetri dan kesatuan motif dalam sebuah komposisi.

Selama ini, Rahmat bertindak sebagai penengah diantara kedua ekstrim tersebut, sehingga pada komposisi – komposisi di EP Self Titled, terdapat sebuah keseimbangan antara spontanitas dengan penulisan lagu yang terstruktur rapi. Hilangnya sosok Rahmat ini menyebabkan ketegangan diantara sosok David dan Jonathan, yang terkadang menyebabkan mereka berdua berselisih satu sama lain. Hal ini menyebabkan JMH yang sebelumnya bertindak sebagai sound engineer dan operator rekaman harus turun tangan untuk mencari titik temu mereka berdua. Rahmat sendiri masih berkontribusi pada rilisan ini, walaupun kontribusinya terbatas pada mengisi part gitar yang sudah ditulis oleh Jonathan atau David saja. Bagian sound collage radio pada “Struktur Simetris I” adalah satu – satunya kontribusi Rahmat secara komposisi pada rilisan ini.

Progressive Rock, Experimental, Etcetera

Contact: johaneshandjono@gmail.com